EKSEKUSI !

Mimpi-mimpi dalam kertasmu hari ini adalah takdirmu di masa depan :)

Selasa, 20 November 2012

Untukmu, Saudaraku

Tidak ada yang lebih mengiris batin saat ini selain mendengar dan melihat deretan berita duka yang berasal dari tanah para Nabi , Palestina.



Melihat semua itu saya jadi malu pada diri sendiri. Disaat mereka tetap mengagungkan Asma Rabb kita walau dalam kondisi badan berlumuran darah , apa yang saya lakukan? apa yg kita lakukan? Sibuk dengan mengangungkan kata-kata tak jelas semacam galau, patah hati, sakit hati atau apapun 

Disaat mereka sholat dengan khusyuknya di bawah gempuran rudal dan serbuan tentara , mereka alirkan air mata karena brfikir "mungkin itulah ibadahnya yang terakhir kali".


Lalu, apa yang kita lakukan dengan sholat kita? Apa perasaan apa yang aku hadirkan dalam sholatku?.
 Santai. Seadanya. Terlalu percaya diri bahwa masih ada kesempatan sholat nanti, esok. Terlalu yakin bahwa hidup kita aman. Terlalu sombong seakan-akan kesempatan hidup akan ada lagi bagi kita, sedetik lagi, sejam lagi, sehari lagi, setahun lagi. 
Yakin? Hanya karena kita tidak hidup di medan perang lantas kita bisa seyakin itu? Siapa yang menjamin pompa darah dalam tubuh kita tak akan tiba-tiba macet? Atau jangan-jangan ventilator udara dalam tubuh tiba-tiba tertutup! Bisa sangat mungkin kita yang menuju takdir kematian lebih dulu daripada mereka di medan pertempuran sana.

Kembali lagi ke masalah yang sedang dihadapi saudara kita, ummat Islam di Palestina khususnya dan di semua negeri yang menanti bantuan dari orang-orang negeri lain yang katanya dipersatukan dalam ikatan saudara, "saudara seiman".

Apa kita layak disebut saudara oleh mereka?
Apa kita sanggup menaruh gelar itu dipundak kita?

Mengapa merasa tak layak? Mengapa merasa tak sanggup

Silahkan jawab pertanyaan ini
"kalau kalian adalah saudara mereka, apa yang telah kalian lakukan untuk mereka?"

DEG! Adakah yang sudah dilakukan?

Saya sungguh malu karen tak bisa memberikan jawaban yang memuaskan untuk pertanyaan itu. Karena saya belum berbuat apapun untuk mereka.

Ada yang bilang. . .
Apa yang bisa dilakukan oleh seseorang seperti kita, --lulusna D1 yang belum mendapat pekerjaan-- untuk mereka selain mendo'akan mereka sebanyak mungkin. 

Ya. mungkin saya, kami yang untuk saat ini baru bisa melakukan itu dan melakukan ajakan ini untuk kalian. Siapa 'kalian' ?
Kalian adalah orang yang dititipi kekuasaan, pengaruh, ilmu, ataupun harta.
Jika kami hanya bisa melawan kekejaman Israel dengan do'a-do'a kami.Makan kalian bisa melakukan banyak hal ! 

Dengan kekuasaan atau oengaruh yang kelian miliki , kalina bisa menyampaikan aspirasi ummat dan membantu para pengambil keputusan untuk berfikir dan mengambil tindakan nyata pembebasan Palestina, bukan hanya sekedar penyampaian kalimat-kalimat simpati seperti yang didengungkan di media-media seperti ini.

Dengan harta kalian, kalian bisa menolong mereka dengan cara mendanai biaya pembelian obat-obat bagi mereka yang terluka, membiayai pembangunan Rumah Sakit, mendanai supply makanan dan air dan masih banyak lagi.

Dengan ilmu kalian, kalina biasa menyalurkannya untuk siasat perang, pertahanan perang, pembuatan roket dsb.

Semua opsi tersebut tentunya bisa dilakukan tanpa menyerakan tubuh ke tanah Gaza. Silahkan menyalurkan apa yang kalian punya pada organisasi Islami baik pemerintah ataupun swasta yang resmi yang telah dipercaya yang terbukti memiliki koordinasi dengan kelompok-kelompok terpercaya di Palestina. 

Mari hentikan kebiasaan mengumpat, menyalahkan dan mencaci namun tak berbuat apapun. Sama saja bohong. 

Ayo kita pilih opsi mana yang bisa kita lakukan untuk membantu mereka, saudara kita.
Agar di Yaumil Akhir nanti kita tidak tertunduk saat dilontarkan pertanyaan

x : "siapakah saudaramu?"
y : "muslimin muslimat"
x :  "apa yang sudah kamu lakukan untuk saudara-saudaramu itu?"
??????????


http://www.facebook.com/photo.php?fbid=520987191259420&set=a.448681985156608.110665.448677201823753&type=1&theater


2 komentar:

  1. setubuh aeh setuju neng, saya cuma bisa kirim doa saja, saya masih berlumur dosa *aeh curhat

    tapi yang --lulusna D1 yang belum mendapat pekerjaan-- jangan dimasukkin juga dong neng, wakakaka

    BalasHapus