Andai Aku Menjadi Ketua KPK

Dewasa ini, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dipandang sebagai satu-satunya lembaga yang masih mendapat kepercayaan dan dukungan dari rakyat dalam hal pemberantasan korupsi. Bentuk dukungan tersebut diekspresikan dalam beragam hal, mulai dari demonstrasi mempertahankan KPK sampai maraknya forum tentang sosialisasi KPK pada masyarakat. Seperti kesempatan kali ini, masyarakat diajak memposisikan diri sebagai ketua KPK dan menanyakan apa yang akan mereka lakukan dengan semua kewenangannya tersebut.

 ‘Andai saya menjadi ketua KPK’ yang akan saya lakukan adalah :

1.    Menutup celah yang memungkinkan upaya pengkerdilan KPK.
2.    Kontrak hukum dengan institusi penegak hukum lain.
3.    Kerja sama dengan media dalam hal mengedukasi masyarakat dan memaksimalkan pelaksanaan Whistle Blowing System.
4.    Mempertahankan dan mengembangkan kewenangan istimewa yang dimiliki KPK.
5.    Perlakuan Khusus bagi Koruptor yaitu dikenai :
•    Kewajiban mengembalikan uang yang dikorupsi.
•    Denda minimal sejumlah uang yang dikorupsi dan upaya pemiskinan terhadapnya.
•    Hukuman kurungan penjara yang tidak dipersamakan dengan kasus pencurian biasa.
•    Pengecualian dari hak untuk memperoleh pengurangan hukuman dalam bentuk apapun.
•    Penasehat hukum para tersangka hanya bertugas memastikan hak para tersangka di mata hukum terpenuhi, bukan sebagai pembela apalagi untuk membantu meringankan hukuman.
•    Pemberitaan kasus di media masa nasional dan pembukuan dalam catatan kejahatan luar biasa di Indonesia.
6.    Membereskan tiap kasus hingga putusan akhir.
7.    Mengusulkan pembentukan lembaga di bawah KPK yang khusus mengadili hasil temuan KPK.

Demikianlah poin-poin yang akan saya eksekusi andai saya menjadi ketua KPK. Poin-poin tersebut tentunya tidak akan berjalan jika hanya menjadi impian dari seorang ketua KPK. Oleh karena itu, dibutuhkan dukungan dari semua lapisan masyarakat untuk menegakkannya.

Saya rasa para koruptor dan para pihak yang berusaha menggembosi KPK pasti menyadari bahwa semangat pemberantasan korupsi kini bukan hanya menyala dari KPK, lembaga hukum, maupun professional yang mendukungnya, tapi telah menjalar ke seluruh lapisan masyarakat. Jadi, jangan menyulut amarah rakyat dengan perbuatan korupsi Anda!